Berniat Lunasi Kredit Televisi

Berniat Lunasi Kredit Televisi
Berniat Lunasi Kredit Televisi
Kedua bocah yang tewas di tangan Fransius Petrus alis Gulo ini akan dimakamkan di kampung halaman orang tuanya. Edi akan dimakamkan di Jeneponto, sementar Saldi akan dimakamkan di Bantaeng. Orang tua Edi berencana langsung membawa anaknya malam ini ke Jeneponto, sementara keluarga Saldi baru akan memberangkatkan mayat cucunya ke Bantaeng pagi ini.  

Duka mendalam juga dirasakan orang tua Edi, Amir dan Nia. Di kamar mayat, kedua orang tua itu juga histeris. "Apa salahnya anakku kodong," kata Amir.

Hal sama dirasakan istri, Syamsu Alam, Nursia. Warga yang berdomisili di kompleks BTP ini seakan tidak percaya suaminya meninggal dalam kondisi mengenaskan. Bahkan, dia beberapa kali meminta dokter untuk memeriksanya kendati pihak dokter sudah menyakinkannya kalau korban tersebut sudah meninggal. "Belumpi mati dokter, dia masih panas. Bantuki kodong dokter periksa ki. Dia masih hidup," kata Nursia saat berada di IRD RS Wahidin.

Bahkan, saat suaminya yang saat ini bekerja sebagai petugas keamanan di Pabrik Gula Arasoe berada di kamar mayat, Nursia lagi-lagi merasa tidak percaya suaminya telah tiada. Dia bahkan sesekali membuka mata mayat suaminya kemudian  menggoyang-goyang kepala dan tangannya. "Bangun ki papi, bertahanki," katanya penuh duka.

MAKASSAR - Tangis histeris pecah di ruang Instalasi Rawat Darurat (IRD) hingga kamar Jenazah RS Wahidin, Rabu (14/9). Di RS ini, ada dua bocah dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News