Berniat Lunasi Kredit Televisi
Kamis, 15 September 2011 – 06:34 WIB
Kedua bocah yang tewas di tangan Fransius Petrus alis Gulo ini akan dimakamkan di kampung halaman orang tuanya. Edi akan dimakamkan di Jeneponto, sementar Saldi akan dimakamkan di Bantaeng. Orang tua Edi berencana langsung membawa anaknya malam ini ke Jeneponto, sementara keluarga Saldi baru akan memberangkatkan mayat cucunya ke Bantaeng pagi ini.
Duka mendalam juga dirasakan orang tua Edi, Amir dan Nia. Di kamar mayat, kedua orang tua itu juga histeris. "Apa salahnya anakku kodong," kata Amir.
Hal sama dirasakan istri, Syamsu Alam, Nursia. Warga yang berdomisili di kompleks BTP ini seakan tidak percaya suaminya meninggal dalam kondisi mengenaskan. Bahkan, dia beberapa kali meminta dokter untuk memeriksanya kendati pihak dokter sudah menyakinkannya kalau korban tersebut sudah meninggal. "Belumpi mati dokter, dia masih panas. Bantuki kodong dokter periksa ki. Dia masih hidup," kata Nursia saat berada di IRD RS Wahidin.
Bahkan, saat suaminya yang saat ini bekerja sebagai petugas keamanan di Pabrik Gula Arasoe berada di kamar mayat, Nursia lagi-lagi merasa tidak percaya suaminya telah tiada. Dia bahkan sesekali membuka mata mayat suaminya kemudian menggoyang-goyang kepala dan tangannya. "Bangun ki papi, bertahanki," katanya penuh duka.
MAKASSAR - Tangis histeris pecah di ruang Instalasi Rawat Darurat (IRD) hingga kamar Jenazah RS Wahidin, Rabu (14/9). Di RS ini, ada dua bocah dan
BERITA TERKAIT
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 600 Meter
- Ungkap Kasus TPPO, Polres Muara Enim Bekuk 1 Tersangka
- Pj Gubernur Jateng Dampingi Wapres Silaturahmi dengan 3 Ribu Nasabah PNM Mekaar
- Korban Helen di BPR Fianka Tak Cuma Tukang Sayur, Polda Riau Bidik Tersangka Baru
- Polda Riau Mengerahkan 1.395 Personel untuk Pengamanan Pilkada 2024
- DPRD Kota Bogor Sosialisasikan Raperda P4GN, Tampung Aspirasi Warga