Berniat Mengevakuasi Korban Kelud Justru Ditantang Berkelahi
Bagi personel yang terjebak di lokasi, langsung mengajak masyarakat bersembunyi di rumah yang dianggap rawan. Dengan menggunakan kendaraan seadanya, mereka diminta agar bersembunyi di rumah maupun masjid yang atapnya dari beton. Suara dentuman pun tidak begitu dihiraukan.
Dengan cara berkeliling mengajak masyarakat bersembunyi di tempat yang dirasa aman, tim relawan meminta agar masyarakat jangan turun terlebih dahulu hingga material gunung benar-benar tidak membahayakan.
Dan dugaan tim pun memang benar. Tidak lama setelah meletus, batu material padat sebesar kepala tangan pun berjatuhan. Menghancurkan atap rumah warga. ”Kami minta agar masyarakat merapat di dinding. Karena material padat bisa terlontar ke mana-mana saat jatuh,” urai Bagyo.
Suasana mencekam pun dirasakan masyarakat. Sebagai tim BPBD, diminta agar tidak ikut panik. Harus siap menghadapi risiko apapun. Nyawa pun menjadi taruhannya untuk menyelamatkan banyak nyawa. (*/abm)
Risiko tinggi dihadapi tim relawan korban bencana Gunung Kelud. Tak hanya risiko terkena semburan abu vulkanik yang bisa merenggut nyawa, tapi juga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara