Bernolfus Sebut PSU Pilkada Boven Digoel Terancam Batal, Begini Alasannya

Bernolfus Sebut PSU Pilkada Boven Digoel Terancam Batal, Begini Alasannya
Ketua Aliansi Pemuda Boven Digoel Bernolfus Tingge. Foto: Dokumentasi pribadi

Dia menilai kemelut politik yang berlarut-larut di Boven Digoel sangat jelas berdampak pada krisis yang saat dialami masyarakat saat ini. Belum lagi kalau mendengar aspirasi dari para ASN yang anggarannya dipotong karena anggaran di pakai untuk Pilkada ulang.

"Jujur ya ini sangat meresahkan dan menyusahkan. ASN dorang bicara sama saya soal pemotong anggaran lalu mereka gaji tidak dibayarkan karena mau Pilkada. Lantas mereka mau makan apa? Ini semua jadi susah," tegas Bernol.

Dia tidak yakin situasi di Boven Digoel saat ini kondusif untuk dilakukan Pilkada ulang. Malah jika dipaksakan maka akan berdampak pada krisis yang lebih besar lagi.

"PSU ini bikin masyarakat makin lapar. Uang tidak banyak beredar di masyarakat. Mama-mama di pasar juga mengeluh. Artinya ekonomi lumpuh di Boven Digoel saat ini," ungkapnya.

Oleh karena itu, Bernol meminta agar Pemerintah Pusat terutama Presiden harus ambil langkah dan keputusan besar.

“Kalau politik lalu membuat masyarakat lapar apakah itu yang kita kehendaki? Kami sangat meminta agar ada kebijakan presiden untuk menyikapi situasi kami di Boven Digoel saat ini," paparnya.

Idealnya, lanjut dia, PSU tidak dipaksakan digelar tahun ini atau sesuai putusan MK yaitu bulan Juni 2021 tetapi tahun depan.

"Idealnya kita mundurkan saja ke tahun depan karena dana tahun ini tidak ada. Kasihan kan kalau hak hak pegawai, ASN dan honorer dipotong untuk anggaran Pilkada ulang. Ini tidak sehat dan tidak masuk akal. Malah hanya menambah masalah baru," pungkasnya.(fri/jpnn)

Penyelenggaraan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Boven Digoel Provinsi Papua terancam batal.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News