Beromzet Rp12 Juta Per Bulan, Pemkot Bekasi Bentuk Koperasi Pegiat Maggot

Beromzet Rp12 Juta Per Bulan, Pemkot Bekasi Bentuk Koperasi Pegiat Maggot
Budidaya Ulat maggot menghasilkan omzet Rp12 juta perbulan. Foto: antara

jpnn.com, BEKASI - Budi daya maggot dianggap cukup menjanjikan karena dapat menghasilkan omzet hingga Rp12 juta per bulan. Hal ini dirasakan oleh petani maggot asal Kota Bekasi, Rahman mampu meraup omzet besar dari maggot larva lalat Black Soldier Fly dengan nama latin Hermetia illucens.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono mengatakan pemkot pun membentuk koperasi pegiat maggot sebagai upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

"Pembentukan koperasi budi daya maggot ini guna menghidupkan sektor ekonomi kreatif masyarakat," kata kepada para pegiat maggot di Bekasi, Selasa (16/2)

Tri mengatakan pembentukan koperasi pegiat maggot ini bertujuan sebagai wadah sarana komunikasi sesama pegiat maggot di Kota Bekasi.

"Melalui koperasi ini mereka bisa bertukar ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara budi daya maggot. Kami dari pemerintah daerah memfasilitasi, mendukung dari segi permodalan untuk pengembangan usaha mereka," tuturnya.

Menurut dia, koperasi ini terbentuk atas inisiasi bersama saat silaturahmi bersama para pegiat maggot di Hutan Bambu Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur pada akhir pekan lalu.

"Dari hasil diskusi itu akhirnya keluar gagasan untuk membentuk koperasi ini sebagai salah satu solusi pemberdayaan ekonomi masyarakat di tengah pandemi," ucapnya.

Selain pemberdayaan ekonomi, kata dia, budi daya maggot diyakini mampu meminimalisir permasalahan sampah di wilayah Kota Bekasi.

Budi daya maggot dianggap cukup menjanjikan karena dapat menghasilkan omzet hingga Rp12 juta per bulan. Hal ini dirasakan oleh petani maggot asal Kota Bekasi, Rahman mampu meraup omzet besar dari maggot larva lalat Black Soldier Fly dengan nama latin 'Her

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News