Berpakaian Ala Palestina di Latihan Teror, Polisi Australia Minta Maaf
Kepolisian New South Wales (NSW) meminta maaf setelah video latihan terorisme mereka memicu kemarahan diplomat paling senior Palestina di Australia.
Dalam video yang dirilis ke media oleh korps tersebut pekan lalu, para petugas berpakaian ala Palestina dan berpura-pura menikam penumpang kereta di Stasiun Central Sydney.
Sandera jadi-jadian dipaksa berdiri dengan tangan mereka di jendela kereta, memegang bendera kelompok ISIS. Stasiun itu ditutup sementara latihan berlangsung.
Izzat Abdulhadi, kepala perwakilan Palestina di Filipina, mengatakan, banyak orang benar-benar dibuat marah oleh video itu.
Berbicara di saluran SBS Arabic 24, staf media Kepolisian NSW, Tarek Al-Issawi, meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
"Tentu saja tak ada niatan dalam bentuk apapun untuk mencemarkan nama baik atau menghina pihak manapun, dan jika beberapa orang merasa terhina, hal itu tak dimaksudkan demikian."
"Kepolisian NSW, tentu saja meminta maaf kepada banyak pihak yang menelepon dan keberatan atas hal ini dan kami mengakui kami salah dan kami meminta maaf atas hal itu."
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata