Berpakaian Ala Palestina di Latihan Teror, Polisi Australia Minta Maaf

Kepolisian New South Wales (NSW) meminta maaf setelah video latihan terorisme mereka memicu kemarahan diplomat paling senior Palestina di Australia.
Dalam video yang dirilis ke media oleh korps tersebut pekan lalu, para petugas berpakaian ala Palestina dan berpura-pura menikam penumpang kereta di Stasiun Central Sydney.
Sandera jadi-jadian dipaksa berdiri dengan tangan mereka di jendela kereta, memegang bendera kelompok ISIS. Stasiun itu ditutup sementara latihan berlangsung.
Izzat Abdulhadi, kepala perwakilan Palestina di Filipina, mengatakan, banyak orang benar-benar dibuat marah oleh video itu.
Berbicara di saluran SBS Arabic 24, staf media Kepolisian NSW, Tarek Al-Issawi, meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
"Tentu saja tak ada niatan dalam bentuk apapun untuk mencemarkan nama baik atau menghina pihak manapun, dan jika beberapa orang merasa terhina, hal itu tak dimaksudkan demikian."
"Kepolisian NSW, tentu saja meminta maaf kepada banyak pihak yang menelepon dan keberatan atas hal ini dan kami mengakui kami salah dan kami meminta maaf atas hal itu."

AAP: Alan Porritt
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun