Berpendapatan Menengah Atas, Modal Indonesia Menuju Negara Maju
jpnn.com, JAKARTA - Bank Dunia pada 1 Juli 2020 menempatkan Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah atas, dari sebelumnya menengah bawah.
Kementerian Keuangan (kemenkeu) mengatakan, naiknya status itu merupakan modal yang besar untuk menuju negara maju.
“Ini merupakan penegasan bahwa Indonesia bisa memiliki modalitas segera keluar dari middle income trap,” kata Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Adi Budiarso dalam webinar di Jakarta, Jumat (3/7).
Untuk mencapai itu, lanjut dia, tantangan ekonomi berikutnya yang menjadi perhatian adalah fokus memperbaiki daya saing yang saat ini masih ada celah.
Berdasarkan peringkat daya saing Indonesia dalam Global Competitiveness Index (GCI) tahun 2019, Indonesia berada di posisi 50 atau turun lima tingkat dibandingkan tahun sebelumnya berada di posisi 45.
Singapura menjadi negara dari kawasan ASEAN yang menempati urutan pertama dalam GCI itu.
“Kita perlu melihat, apa yang harus kita perjuangkan supaya Indonesia masuk jajaran yang keluar dari middle income trap dan bahkan menjadi kotributor di negara maju,” katanya.
Selain daya saing, inklusi keuangan dan pendalaman sektor keuangan juga menjadi pekerjaan rumah yang harus dipercepat.
Bank Dunia menaikkan status Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah atas, dari sebelumnya menengah bawah.
- Istana Bantah Anggaran Pendidikan Kena Efisiensi, KIP & Beasiswa Tak Terdampak
- Legislator Demokrat Anggap CoreTax Solusi Perpajakan Baru, Meski Ada Kendala
- Hadiri Rakor Lintas Kementerian, Menteri Iftitah Akan Permudah Penyelesaian Aduan Lahan
- Pelaksanaan Tugas Kemenkeu di Bidang Kepabeanan dan Cukai Dukung Asta Cita Presiden RI
- Sabet Penghargaan, BNI jadi Bank Operasional Terbaik Pengelola Kas Negara
- Tolong Dicatat, Indonesia Bakal Punya Monumen Reog