Berpidato di Kampanye Prabowo, Dahlan Iskan Beber Alasan Tinggalkan Jokowi
jpnn.com, SURABAYA - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menjadi kejutan pada kampanye akbar Prabowo Subianto di Surabaya, Jumat (12/4). Dalam kampanye yang digelar di Dyandra Convention Center, Surabaya itu Dahlan muncul untuk mendukung Prabowo yang berduet dengan Sandiaga S Uno di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Dahlan juga menyampaikan pidato dalam kampanye itu. Mantan direktur utama PLN itu menuturkan bahwa dirinya pada Pilpres 2014 memilih Joko Widodo alias Jokowi.
“Waktu itu (2014, Red) saya berharap banyak karena Pak Jokowi punya program besar yang disebut Revolusi Mental. Juga waktu itu Pak Jokowi punya program hebat berupa pertumbuhan ekonomi yang tinggi,” tutur Dahlan di hadapan ribuan pendukung Prabowo - Sandi.
Baca juga: Berpidato di Kampanye Prabowo, Dahlan Iskan Beber Alasan Tinggalkan Jokowi
Dahlan mengaku sangat berharap agar Jokowi dalam masa kepemimpinannya bisa mengerek pendapatan per kapita hingga USD 7 ribu per tahun. “Karena lima tahun yang lalu pendapatan per kapita sudah USD 5 ribu per tahun, jadi wajar saya berharap lima tahun kemudian jadi tujuh ribu dan lima tahun (berikutnya) jadi sembilan ribu,” tuturnya.
Menurut Dahlan, Indonesia jadi negara besar dan jaya jika pendapatan per kapitanya mencapai USD 7.000 per tahun. “Namun itu tidak terlaksana,” ujarnya disambut aplaus.
Karena itu Dahlan menjatuhkan pilihannya kepada Prabowo-Sandi. Dia menegaskan, keputusan politiknya sama sekali bukan karena masalah pribadinya.
Baca juga: Bikin Heboh Panggung, Rocky Gerung Masuk Dalam Daftar 80 Nama Calon Menteri Prabowo
Dahlan Iskan menyatakan, keputusannya mendukung Prabowo - Sandi di Pilpres 2019 bukan karena berbagai masalah yang menderanya.
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Dosen GPT
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi