Berpikir 1000
Oleh Dahlan Iskan
Ketika Masjid Al Falah Surabaya tidak melaksanakan salat Jumat (Jumat lalu) ada jemaah yang datang marah-marah. Ia manyatakan: yang menyuruh tidak jumatan itu pasti PKI (Partai Komunis Indonesia).
Al Falah adalah masjid besar yang letaknya di jalan utama Surabaya. Langkahnya itu sangat mengejutkan, memang. Sampai dikecam sebagai PKI.
Saya juga menerima kiriman WA. Dengan nada bangga --dan ingin menunjukkan kebanggaan itu pada saya: Abah.... Alhamdulillah masjid di lingkungan saya tetap ramai jumatannya. Di lingkungan kami tidak ada yang sampai paranoid.
Ibaratnya ikhtiar sudah dianggap paranoid. Dalam kasus Al Falah Surabaya sebenarnya agak mengherankan.
Lihatlah pertanyaan yang disampaikan kepada saya ini: mengapa masjid yang biasanya memegang prinsip kuat keagamaan (Quran Hadis) malah bisa menerima ide tidak perlu ada Jumatan?
Al Falah termasuk dikenal sebagai masjid seperti itu.
Sebaliknya masjid-masjid yang selama ini dikenal berorientasi pada ahlusunah yang moderat dan akomodatif justru tetap melaksanakan salat Jumat?
Saya tidak mampu menjawab pertanyaan itu. Apalagi yang bertanya itu seorang intelektual. Maka jawaban saya singkat: justru saya yang ingin menanyakan itu kepada Anda!