Berprestasi, Djan Faridz Dipastikan Terpilih di Muktamar PPP Versi SDA
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz paling dijagokan untuk menjadi ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam muktamar VIII versi Suryadharma Ali (SDA) di Jakarta, Sabtu (1/11). Djan Faridz didukung karena memiliki prestasi ketimbang calon lainnya yang muncul.
"Saya kira Djan Faridz bagus di pemerintahan, terbukti banyaknya rusunawa yang diberikan kepada ponpes. Kinerja Djan Faridz tinggal ditelurkan ke PPP," kata Ketua DPC PPP Pamekasan KH A Nawawi Thaha di Jakarta, Sabtu (1/11).
Nawawi menjelaskan figur Djan Faridz cocok untuk memimpin PPP. Selama menjabat sebagai menteri, Djan Faridz memberikan program rusunawa ke sejumlah pondok pesantren. Bahkan, di Pamekasan sendiri sudah dibangun sejumlah rusunawa yang diperuntukkan buat masyarakat.
Bagaimana dengan Ahmad Yani yang digadang ikut memanaskan bursa pemilihan ketua umum PPP? Nawawi tak menampik Yani juga akan mendapatkan apresiasi dari peserta muktamar. Hanya saja kata dia, prestasi Yani di partai tidak menonjol.
"Keunggulan Yani ada pada pola komunikasi yang bagus," katanya.
Nawawi hadir ke muktamar Jakarta dengan kekuatan penuh. Menurut dia, DPC Pamekasan mendapatkan jatah 4 utusan, termasuk dengan perimbangan. Nawawi mengaku hadir bersama Sekretaris DPC Wazirul Jihad, Wakil Sekretaris DPC Mahvud Alfi dan Ketua Majelis Pakar Amin Mas'udi. (awa/jpnn)
JAKARTA - Mantan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz paling dijagokan untuk menjadi ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam muktamar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Forum Pemred SMSI Gelar Diskusi Membedah Solusi Kemacetan yang Merugikan Masyarakat
- Kadin Munaslub Sebut Prabowo Akan Hadir di Rapimnas, Begini Tanggapan Kubu Arsjad
- Ketua PP PMKRI Soroti Dua Isu Penting Saat Bertemu Menteri Komdigi RI
- Renovasi Rumah di Menteng Tetap Jalan Meski Tebang Pohon Tanpa Izin
- Terbukti Bersalah, Kusumayati Dihukum 14 Bulan Penjara
- Partisipasi Kelompok Rentan dalam Demokrasi Belum Optimal, Setara Institute Gelar Workshop di Sulsel