Berpuasalah Agar Sakit Maag Sembuh
Senin, 09 Agustus 2010 – 14:38 WIB
JAKARTA -- Spesialis penyakit dalam, yang juga konsultan penyakit lambung dan pencernaan FKUI-RSCM, Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD, mengaku masih terus mendapatkan pertanyaan dari pasiennya seputar gangguan pada lambung (maag) berupa timbulnya rasa perih dan tidak nyaman di uluhati yang biasanya terjadi kalau makan terlambat. Padahal kalau berpuasa tidak ada makanan yang masuk selama 14 jam.
"Logikanya rasa perih dan nyaman akan terjadi selama kita berpuasa, selama tidak ada makanan dan minuman yang masuk selama 14 jam tersebut. Begitu pertanyaan sejumlah pasien," ujar Ketua Bidang Advokasi PB.PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) itu, dalam penjelasan tertulisnya yang diterima JPNN, Senin (9/8).
Baca Juga:
Dijelaskan, penelitian yang dilakukan memang menunjukkan bahwa pada minggu pertama puasa orang normal akan mengalami peningkatan asam lambung setelah siang hari dan kadang-kadang keadaan ini menimbulkan rasa perih. Tetapi penelitian menunjukkan kondisi ini akan stabil setelah minggu kedua dan naik turun asam lambung akan kembali normal satu minggu paska puasa Ramadan. "Adanya peningkatan asam lambung ini tidak akan merusak dinding lambung. Oleh karena itu bagi masyarakat yang mamang tidak mempunyai masalah dengan sakit maagnya, puasa Ramadan tidak akan membuat lambungnya menjadi sakit dan sebaliknya secara keseluruhan tubuhnya akan menjadi sehat," terangnya.
Bagaimana dengan umat muslim yang mempunyai masalah dengan maagnya? Justru, lanjutnya, kepada mereka dianjurkan untuk berpuasa karena puasa akan menyembuhkan sakit maagnya. Kenapa bisa? Diterangkan, sebagian besar sakit maag yang ada di masyarakat adalah sakit maag fungsional yaitu pada pemeriksaan endoskopi tidak ditemukan kelainan yang bermakna pada saluran cerna atas. Sakit maag fungsional ini terjadi karena makan yang tidak teratur, konsumsi camilan untuk lambung yang tidak sehat seperti makan yang mengandung coklat dan keju serta makanan yang mengandung minyak, konsumsi kopi dan minuman bersoda sepanjang hari, merokok dan hidup dengan stress.
JAKARTA -- Spesialis penyakit dalam, yang juga konsultan penyakit lambung dan pencernaan FKUI-RSCM, Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD, mengaku masih terus
BERITA TERKAIT
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- Majukan Brand Lokal Indonesia Melalui Panggung Hybrid Fashion Show
- Herbalife Kampanyekan Pentingnya Asupan Protein, Dorong Hidup Sehat
- 5 Manfaat Air Perasan Jeruk Nipis, Bantu Cegah Serangan Penyakit Ini
- Chief Human Capital Officer ACC Raih Indonesia Most Powerful Women Awards 2024
- 6 Manfaat Air Rebusan Pare Campur Madu, Bikin Diabetes Ambyar