Berpura-pura Bohongi Hati Nurani

Berpura-pura Bohongi Hati Nurani
First Lady Syria Asma Fawaz al-Akhras bersama suaminya, Presiden Bashar al-Assad. Foto : Guardian
Asma juga pernah mendapat gelar doktor honoris causa dari University La Sapienza, Roma, pada 2004. Gelar itu diberikan sebagai pengakuan atas perannya dalam menjaga dan melindungi warisan budaya Syria.

 

Di luar itu, ibunda Hafez, Zein, dan Karim tersebut juga dipuji sebagai salah satu ikon mode dan fashion. Itu terkait dengan penampilannya yang anggun dan modis. Majalah fashion ternama Vogue pun pernah menjuluki dia sebagai "Mawar di Tengah Gurun Pasir" (Rose in the Desert).

 

Tetapi, pergolakan politik dan unjuk rasa antipemerintah di Syria sejak Maret lalu telah menenggelamkan sosok perempuan 36 tahun itu. Asma yang selalu tampil cantik dalam balutan busana keluaran butik ternama tersebut tak lagi menghiasi media dalam dan luar negeri.

Sepak terjang tokoh yang sering terjun secara langsung dalam acara sosial dan kemanusiaan itu tidak terdengar lagi. Selama sembilan bulan terakhir, penggemar sepatu rancangan Christian Louboutin tersebut bagai hilang ditelan bumi.

 

DI balik kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad di Syria saat ini, ada sosok penting yang tidak bisa diabaikan. Dia adalah First Lady Asma Fawaz al-Akhras

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News