Berpura-pura Bohongi Hati Nurani
Senin, 02 Januari 2012 – 01:21 WIB
Asma juga pernah mendapat gelar doktor honoris causa dari University La Sapienza, Roma, pada 2004. Gelar itu diberikan sebagai pengakuan atas perannya dalam menjaga dan melindungi warisan budaya Syria.
Di luar itu, ibunda Hafez, Zein, dan Karim tersebut juga dipuji sebagai salah satu ikon mode dan fashion. Itu terkait dengan penampilannya yang anggun dan modis. Majalah fashion ternama Vogue pun pernah menjuluki dia sebagai "Mawar di Tengah Gurun Pasir" (Rose in the Desert).
Tetapi, pergolakan politik dan unjuk rasa antipemerintah di Syria sejak Maret lalu telah menenggelamkan sosok perempuan 36 tahun itu. Asma yang selalu tampil cantik dalam balutan busana keluaran butik ternama tersebut tak lagi menghiasi media dalam dan luar negeri.
Sepak terjang tokoh yang sering terjun secara langsung dalam acara sosial dan kemanusiaan itu tidak terdengar lagi. Selama sembilan bulan terakhir, penggemar sepatu rancangan Christian Louboutin tersebut bagai hilang ditelan bumi.
DI balik kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad di Syria saat ini, ada sosok penting yang tidak bisa diabaikan. Dia adalah First Lady Asma Fawaz al-Akhras
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer