Berpura-pura Bohongi Hati Nurani
Senin, 02 Januari 2012 – 01:21 WIB
Pada awal Desember lalu, jurnalis dan penyiar televisi Barbara Walters datang ke Syria. Saat itu, Walters sengaja mewawancarai Assad untuk ditayangkan di stasiun televisi AS, ABC. Walters pun sempat bertemu dan mewawancarai Asma. Sayangnya, pembicaraan mereka off the record dan tidak boleh disiarkan.
"Tidak seorang pun tahu apa yang terjadi di balik pintu istana yang selalu tertutup itu. Tetapi, saya tidak yakin dia mampu atau punya kuasa mempengaruhi kepemimpinan suaminya," komentar Andrew Tabler, cendekia sekaligus jurnalis asal Amerika Serikat (AS) yang pernah tinggal di Syria pada 2001-2008.
Pakar tentang Syria itu menuturkan bahwa kharisma Asma tidak akan mampu membuat Assad berhenti untuk menindas atau merepresi warganya. Tabler yang menulis dan menelurkan memoar In the Lion"s Den saat menetap di Syria itu mengaku cukup mengenal baik Asma dan Assad.
Berdasar pengalamannya saat menggarap buku tentang kehidupan keluarga nomor wahid di Syria itu, dia yakin bahwa Asma berada pada posisi yang sama dengan Assad. "Jika Anda menganggap apa yang selama ini diberitakan media memang benar adanya, Anda akan menyimpulkan bahwa Asma mendukung Assad," katanya.
DI balik kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad di Syria saat ini, ada sosok penting yang tidak bisa diabaikan. Dia adalah First Lady Asma Fawaz al-Akhras
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer