Berpura-pura Bohongi Hati Nurani
Senin, 02 Januari 2012 – 01:21 WIB
Warga Pennsylvania, AS, itu berpandangan bahwa Asma punya dua sisi yang cukup kontradiktif. "Di satu sisi, dia adalah perempuan modern yang jauh berbeda dengan istri para petinggi lainnya di dunia Arab. Tetapi, di sisi lain, dia ingin menjadi seorang putri yang hanya fokus pada urusan rumah tangga," ujar Tabler.
Karena itu, meski mendirikan lembaga nonpemerintah (LSM) yang khusus mengurusi pengangguran dan ketimpangan sosial, Asma selama ini selalu mengutamakan keluarganya. Dalam wawancara dengan media internasional pada awal 2000-an, Asma pernah mengatakan bahwa dia sama sekali tidak tertarik dengan dunia politik.
"Setiap kali saya ditanya soal apa alasan yang membuat saya bertahan di Syria yang sarat konflik sektarian, jawaban terbaik dari saya adalah stabilitas militer, politik, dan keamanan. Tapi, sebenarnya saya punya jawaban lain," tuturnya ketika itu.
Syria, lanjut Asma saat itu, tetap bertahan sebagai negara karena budaya keterbukaan dan persatuan dari rakyatnya. "Mungkin, Anda pikir bahwa apa yang saya utarakan ini berbau politik. Tetapi, percayalah kepada saya. Saya sama sekali tak tertarik pada politik," tegasnya.
DI balik kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad di Syria saat ini, ada sosok penting yang tidak bisa diabaikan. Dia adalah First Lady Asma Fawaz al-Akhras
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer