Berpura-pura Bohongi Hati Nurani

Berpura-pura Bohongi Hati Nurani
First Lady Syria Asma Fawaz al-Akhras bersama suaminya, Presiden Bashar al-Assad. Foto : Guardian
Namun, sebagai istri presiden, dia tak bisa menghindari fakta soal pengaruh politik dalam kehidupannya. Apalagi, di Syria yang tak pernah sepi dari konflik dan isu terorisme, politik sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Karena itulah, Asma pun mengaku terbiasa dengan isu-isu politik di dalam dan luar negeri.

 

Oktober tahun lalu, Asma menjamu kelompok relawan asing yang melawat ke Kota Homs dan Hama. Ketika itu, mereka menceritakan soal mayat-mayat yang berserakan di jalan-jalan kota. Para relawan itu mengaku melihat suasana di jalanan kota-kota tersebut telah berubah menjadi medan pertempuran.

"Saat kami mengisahkan kekejian pasukan pemerintah yang kami lihat sendiri, beliau tidak bereaksi. Seolah-olah seperti itulah yang selama ini terjadi di Syria," kisah seorang relawan kepada The Independent.

 

Menurut Tabler, saat ini Asma berada dalam fase denial (pengingkaran). Sebenarnya, ungkap dia, Asma memahami penderitaan warganya yang hidup dicekam ketakutan. Apalagi, dia pernah menyebut penindasan Israel atas rakyat Palestina sebagai aksi barbar.

DI balik kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad di Syria saat ini, ada sosok penting yang tidak bisa diabaikan. Dia adalah First Lady Asma Fawaz al-Akhras

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News