Bersaing dengan Politikus Antijilbab, Macron Menang Pemilu Lagi

jpnn.com, PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali memenangi pemilu di negerinya. Pada pemilihan putaran kedua yang dilaksanakan Minggu (24/4), politikus Partai La Republique en Marche (LReM) itu mengungguli pesaing utamanya, Marine Le Pen.
Macron mengantongi 58,8 persen dukungan dari total surat suara yang masuk. Adapun Le Pen dari Front Nasional meraih 41,2 persen.
Menurut Macron, saat ini dirinya bukanlah calon presiden dari sebuah partai. "Saya presiden bagi siapa pun," ujarnya dalam pidato kemenangan.
Tokoh kelahiran Amiens, 21 Desember 1977, itu juga menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh pendukungnya.
Menurut Macron, kemenangannya merupakan bentuk penolakan atas Le Pen yang mengusung ide-ide populisme kanan.
"Saya tahu banyak orang memilih saya bukan karena cita-cita saya, melainkan untuk memblokir far right (sayap kanan, red)," ucap Macron.
Le Pen dalam kampanyenya menjanjikan larangan pemakaian jilbab.
Politikus perempuan yang menyebut jilbab sebagai 'seragam Islamis' itu juga berencana melarang penggunaan simbol-simbol agama di ruang publik.
Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali memenangi pemilu dengan dukungan mayoritas. Dia mengungguli pesaing utamanya yang antijilbab, Marine Le Pen.
- Peliknya Hukum Pidana Pemilu
- KADIN Indonesia Apresiasi Investasi Prancis dalam Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- Pengamat: Pilkada Barito Utara Berjalan Baik, Sesuai Aturan yang Belaku
- Biaya Pemilu Mahal, Rahmat Saleh Dorong Sistem e-Voting di Pesta Demokrasi 2029
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Ambang Batas PT Dihapus, Pengamat Menyoroti Beban Anggaran & Kerja Penyelenggara Pemilu