Bersama Kelompok Tani Lalut Isau, MMSGI-MHU Kembangkan Perkebunan Kakao

jpnn.com, JAKARTA - MMS Group Indonesia (MMSGI) melalui anak perusahaannya, PT Multi Harapan Utama (MHU), bersama pemerintah dan Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara mulai menggagas program CSR untuk mengembangkan perkebunan kakao milik Kelompok Tani Lalut Isau pada akhir 2022.
Tim Community Development MHU telah melihat potensi perkebunan kakao Kelompok Tani Lalut Isau, yang masuk ke dalam area ring satu kegiatan pertambangan MHU di wilayah administrasi Sungai Payang, Desa Lung Anai, Kalimantan Timur.
Perkebunan tersebut memiliki luas sebesar 100 hektar dengan populasi 50 orang.
Seorang petani mampu mengurus sekitar 2 hektar lahan dengan penghasilan Rp 25.000 – 30.000/kg biji kakao mentah.
MHU bersama dengan mitra lainnya; Universitas Kutai Kartanegara, Dinas Perkebunan dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Jember akan mendirikan rumah kakao yang nantinya digunakan untuk lokasi produksi bahan baku cokelat.
Program CSR ini juga akan menyediakan tujuh peralatan produksi dan pelatihan berkebun untuk masyarakat.
Dalam acara peresmian program CSR perbaikan Sarana Air Bersih (SAB) Desa Lung Anai pada Mei 2023 silam, MHU bersama Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara juga melakukan penyuluhan teknis fermentasi biji kakao kepada masyarakat.
“Harapan kami, rumah produksi kakao Desa Lung Anai ini dapat memiliki produk unggulan. Ditargetkan selesai pada September 2023, semoga kedepannya dapat terus mendukung kegiatan UMKM masyarakat," kata General Manager Mining Support MHU, Wijayono Sarosa.(chi/jpnn)
MHU bersama dengan mitra lainnya; Universitas Kutai Kartanegara, Dinas Perkebunan dan Puslitkoka Jember akan mendirikan rumah kakao.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- Strategi AA Kadu Menguasai Bisnis Bibit Durian Berkualitas
- Kementan Tinjau Lokasi Climate Smart Agriculture di Subang
- Program Jasindo jadi Solusi Menyelamatkan Petani dari Risiko Gagal Panen
- Soal Perubahan Kepemimpinan Dewas dan Direksi Perum Bulog, Begini kata Pakar