Bersedia Jadi Sahabat Israel, Sudan Dapat Hadiah dari Donald Trump

jpnn.com, WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berperan besar dalam mempengaruhi Sudan untuk bersedia menjalin hubungan dengan Israel.
Pada Jumat (24/10), Sudan menjadi negara Arab ketiga yang menormalisasi hubungan dengan Israel tahun ini.
Atas keputusan yang dianggap sebagian pihak sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan rakyat Palestina tersebut, Sudan mendapat hadiah dari Trump.
Hadiah tersebut adalah penghapusan Sudan dari daftar hitam negara yang mensponsori terorisme.
Menurut sumber Reuters di Pemerintah AS, Trump menandatangani sebuah dokumen di pesawat kepresidenan Air Force One pada Kamis (23/10) malam untuk menginformasikan kepada Kongres terkait rencananya untuk menghapus Sudan dari daftar tersebut.
Tidak hanya itu, penasihat senior sekaligus menantu kesayangan Trump, Jared Kushner, terlibat langsung sebagai perwakilan AS dalam perundingan antara Sudan dan Israel.
"Ini jelas sebuah terobosan yang luar biasa," kata Kushner kepada Reuters.
"Ini jelas akan menciptakan terobosan besar perdamaian antara Israel dan Sudan. Membuat kesepakatan damai tidaklah semudah yang kami lakukan saat ini. Itu sangat sulit dilakukan," lanjutnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memiliki andil dalam terjalinnya hubungan antara Sudan dengan Israel
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Tarif Tarifan
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza