Bersepeda dengan Pakaian Adat

Sabut Hari Ibu, Porwasi Probolinggo Gelar Sepeda Ria

Bersepeda dengan Pakaian Adat
Bersepeda dengan Pakaian Adat
Akibat terlalu bersemangat beberapa peserta sampai kebablas mengambil amplop tugas dari panitia. "Ojok nyanyi-nyanyi tok.. Iki amplope," tegur seorang panitia pembagi amplop disambut tawa penonton yang mengetahui kejadian lucu itu. Alhasil, peserta dalam satu regu itu harus mengerem mendadak atau terpaksa nyalip sepeda di depannya.

Lepas dari start melintasi Jalan Ikan Kerapi - pasar Kronong Mayangan. Di depan particle board peserta berhenti dan buru-buru memarkir sepedanya. Regu yang lebih dulu datang sudah ganti baju. Disediakannya ruang ganti ternyata tidak berfungsi maksimal karena ibu-ibu memilih melepas rangkepan di pinggir jalan.

Lucunya, ada salah satu regu yang tidak membaca amplop. Sehingga tidak tahu isi dalam perintahnya. Saat semua peserta berhenti ganti baju, mereka tetap mengayuh sepeda sampai akhirnya dipanggil oleh panitia. Ada juga peserta yang menyerahkan amplop dari etape I itu ke panitia di etape II.

"Ayo buka wis, ayo buka cepetan," seru salah seorang peserta ke regunya untuk segera ganti baju. Peserta yang semula memakai sandal jepit pun harus segera menggunakan kaos kaki dan sepatu. Setelah diberi amplop kedua, peserta pun langsung membacanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News