Bersepeda Ikuti Tour of California, Lomba Terbesar di Amerika (1)
Kalau Pembalap Saja Teler Kepanasan, apalagi Kita...
Jumat, 17 Mei 2013 – 10:10 WIB

LATIHAN DULU: Dari kiri, Tonny Budianto, Aris Utama, dan Bob Denhert bersepeda di kawasan pantai sekitar Los Angeles. Foto: SRBC for JAWA POS
Sebanyak 17 cyclist Indonesia pekan ini berada di Amerika Serikat, bersepeda mengikuti rute Tour of California, ajang balap terbesar di negeri Paman Sam. Berikut catatan AZRUL ANANDA, direktur utama koran Jawa Pos, dibantu YUDY HANANTA dan DIPTA WAHYU.

= = = = = = = = =
Baca Juga:
BERSEPEDA di berbagai negara atau benua, mengikuti ajang-ajang balap terbesar di dunia. Ucapan (atau keinginan) itu tercetus di komunitas bersepeda saya di Surabaya sejak tahun lalu.

 Apalagi setelah 16 orang dari kami mendapatkan pengalaman tak terlupakan pada Juli 2012. Mengikuti rute dan kehebohan Tour de France, ajang balap sepeda paling kondang di dunia.

''Kalau bisa, harus bersepeda di semua benua. Eropa, Amerika, Australia, negara-negara Asia, dan Afrika. Tapi, pastikan Afrika yang terakhir. Kita harus memastikan kemampuan kita sudah sangat teruji supaya bisa mengayuh cepat seandainya dikejar-kejar singa," celetuk Khoiri Soetomo, salah satu founder Surabaya Road Bike Community (SRBC), komunitas yang memprakarsai program ini bersama Jawa Pos Cycling.

Sebanyak 17 cyclist Indonesia pekan ini berada di Amerika Serikat, bersepeda mengikuti rute Tour of California, ajang balap terbesar di negeri Paman
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah