Bersepeda Melintasi Andalusia dan Mendaki Gunung Tertinggi Afrika Utara (2-Habis)

Bersepeda Melintasi Andalusia dan Mendaki Gunung Tertinggi Afrika Utara (2-Habis)
Paimo Hertadimas.
Saya diam tidak bereaksi. Mereka pun pergi, tapi kemudian datang lagi dari arah lain. Diam-diam saya bergerak mendahului untuk memberikan kejutan sehingga mereka berlari sambil membunyikan terompet yang sedianya digunakan untuk menganggu. Kejadian seperti itu bagian romantisme petualangan yang sering saya alami.

 

Tantangan lain yang saya hadapi adalah panasnya suhu dan panjangnya siang si Eropa saat ini. Matahari baru terbenam sekitar pukul 21.30 sehingga waktu istirahat sangat kurang. Hal itu mengakibatkan saya sangat lambat bergerak. Kalau sebelumnya saya menargetkan sehari harus bisa mengayuh 100 kilometer atau lebih, kenyataannya sehari saya hanya mampu menempuh 80?90 kilometer. Hanya beberapa hari saya mampu melakukan sesuai target.

 

Saya menyebut perjalanan kali ini sebagai Trans-Andalucia Cycling Trip karena perjalanan ini banyak melewati Andalusia, wilayah otonomi khusus di bagian selatan Spanyol yang beribu kota Sevilla. Dari sana saya melanjutkan perjalanan ke wilayah Maroko yang di masa lalu "selama delapan abad" pernah terhubung di bawah pemerintahan kekhalifahan Islam.

 

Setelah sampai di kota Sevilla dan rute keseluruhan wilayah Andalusia, saya menyeberangi Selat Gibraltar (Jabal Al Tarik) di Laut Mediterania yang memisahkan Spanyol dan Maroko (Afrika). Saya naik feri dari Algeciras (Spanyol) ke Ceuta di ujung Benua Afrika yang juga masih di bawah pemerintahan Spanyol.

 

Komunitas pencinta sepeda yang terhubung di dunia maya memudahkan para pesepeda jauh Indonesia saat berkelana ke luar negeri. Namun, yang tak kalah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News