Bersiaplah Hadiri Festival Internasional Seni Pertunjukan Kontemporer
jpnn.com - JAKARTA--Tahun ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali menggelar festival internasional seni pertunjukan kontemporer : Art Summit Indonesia (ASI), edisi ke-8. Event ini terbilang istimewa karena akan diselenggarakan secara berkesinambungan dalam dua tahun, 2016 dan 2017.
ASI adalah festival tiga tahunan seni pertunjukan kontemporer yang menampilkan karya-karya seniman tari, teater, dan musik dari berbagai negara. Salah satu penggagas festival ini, Prof Edi Sedyani menegaskan, negara hampir di seluruh dunia akan diundang ke perhelatan tersebut.
Sementara Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilman Farid mengungkapkan, ASI adalah ruang pertemuan antara karya-karya seni pertunjukan kontemporer dengan publik. Ini sekaligus sebagai pertemuan antarpelaku seni pertunjukan dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan.
"Dari forum festival ini diharapkan muncul pemahaman yang lebih mendalam terhadap seni pertunjukan kontemporer dan kaitannya dengan isu-isu sosial budaya kontemporer yang lebih luas sejak 1995," ujarnya di Jakarta, Kamis (11/8).
Selama dua dekade penyelenggaraan ASI, banyak perubahan yang terjadi baik dalam seni pertunjukan maupun dalam "dunia" dalam artinya yang luas.
Dewan kurator ASI ke-8 tahun 2016, yang terdiri dari Yudi Ahmad Tajudin, Helly Minarti, Nyak Ina Raseuki, Nungki Kusumastuti dan Otto Sidharta, menyampaikan dalam kurun 15 tahun terakhir muncul pusat-pusat baru seni pertunjukan, khususnya di kawasan Asia. (esy/jpnn)
JAKARTA--Tahun ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali menggelar festival internasional seni pertunjukan kontemporer : Art Summit
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia