Bersih dari Mantan Koruptor Jadi Modal Kuat PSI
jpnn.com, JAKARTA - Langkah KPU mengumumkan nama-nama caleg eks koruptor dinilai sebagai bentuk komitmen terhadap pemberantasan korupsi. Kebijakan itu juga menjadi pendidikan politik yang positif bagi publik.
"Meski belum masuk kepada akar persoalan dalam memutus mata rantai korupsi, setidaknya KPU telah memberikan informasi tentang rekam jejak caleg," kata pengamat politik Karyono kepada wartawan, Kamis (21/2).
Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) itu menjelaskan, masalah korupsi memang salah satu isu yang mempengaruhi pilihan pemilih. Tetapi, bukan satu-satunya faktor yang menjadi pertimbangan.
Menurut Karyono, banyak faktor lain yang memengaruhi pilihan. Misalnya faktor ideologi, politik aliran, patronase ketokohan, rekam jejak, dan faktor strategi yang efektif.
"Sehingga dengan demikian isu korupsi hanya menjadi salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi elektabilitas. Sehingga partai-partai yang tidak ada caleg eks koruptor tidak linear dengan kenaikan elektabilitas," terangnya.
Namun, kata dia, faktor partai yang bersih bisa menjadi modal kekuatan untuk menarik perhatian pemilih. Terlebih, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai partai baru yang tidak ada mencalonkan napi korupsi.
"Hal itu merupakan modal bagi partai yang bersih untuk meyakinkan pemilih," pungkasnya. (dil/jpnn)
Langkah KPU mengumumkan nama-nama caleg eks koruptor dinilai sebagai bentuk komitmen terhadap pemberantasan korupsi.
Redaktur & Reporter : Adil
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- PSI DKI Jakarta Ucapkan Selamat Kepada Pramono-Rano
- PDIP Pamer Menang 14 Pilgub, Jubir PSI: Berapa yang Kader Sendiri?
- Kepercayaan Publik terhadap Polri Tinggi, PSI Nilai Usul PDIP Layak Dilupakan
- Jubir PSI Sarankan PDIP Menerima Kekalahan dan Lakukan Introspeksi
- PSI: Hukum Berat Semua Pelaku Judi Online, termasuk Kerabat Eks Presiden