Bersih dari Mantan Koruptor Jadi Modal Kuat PSI
jpnn.com, JAKARTA - Langkah KPU mengumumkan nama-nama caleg eks koruptor dinilai sebagai bentuk komitmen terhadap pemberantasan korupsi. Kebijakan itu juga menjadi pendidikan politik yang positif bagi publik.
"Meski belum masuk kepada akar persoalan dalam memutus mata rantai korupsi, setidaknya KPU telah memberikan informasi tentang rekam jejak caleg," kata pengamat politik Karyono kepada wartawan, Kamis (21/2).
Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) itu menjelaskan, masalah korupsi memang salah satu isu yang mempengaruhi pilihan pemilih. Tetapi, bukan satu-satunya faktor yang menjadi pertimbangan.
Menurut Karyono, banyak faktor lain yang memengaruhi pilihan. Misalnya faktor ideologi, politik aliran, patronase ketokohan, rekam jejak, dan faktor strategi yang efektif.
"Sehingga dengan demikian isu korupsi hanya menjadi salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi elektabilitas. Sehingga partai-partai yang tidak ada caleg eks koruptor tidak linear dengan kenaikan elektabilitas," terangnya.
Namun, kata dia, faktor partai yang bersih bisa menjadi modal kekuatan untuk menarik perhatian pemilih. Terlebih, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai partai baru yang tidak ada mencalonkan napi korupsi.
"Hal itu merupakan modal bagi partai yang bersih untuk meyakinkan pemilih," pungkasnya. (dil/jpnn)
Langkah KPU mengumumkan nama-nama caleg eks koruptor dinilai sebagai bentuk komitmen terhadap pemberantasan korupsi.
Redaktur & Reporter : Adil
- Ingin Pembangunan Jatim Dilanjutkan, Kaesang Dukung Khofifah-Emil
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani
- Janji Kaesang kepada Rakyat Papua Barat Daya: ARUS Jaga Amanah dan Tidak Korupsi
- Kaesang Siap Pecat Kader PSI yang Tak Dukung Septinus Lobat di Pilkada Sorong
- Blusukan Bareng Septinus Lobat di Pasar Sorong, Kaesang Disangka Gibran
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo