Bersosialisasi agar Tak Dibilang Sombong
Rabu, 22 Mei 2013 – 02:07 WIB
Kegiatan ini dilakukan untuk mendekatkan para seniman dengan masyarakat.
“Pengalaman saya pribadi, banyak masyarakat yang menganggap saya atau seniman lainnya itu aneh, karena selalu menyendiri. Padahal itu hanya ingin fokus untuk mengungkapkan imajinasinya dan ide-idenya. Nah, di sini kami ingin terjun langsung ke masyarakat, sehingga masyarakat juga bisa ikut melihat proses pembuatan lukisan. Tanggapan miring ke seniman dapat dihindarkan,” katanya.
Dalam situasi melukis, lanjutnya, masyarakat juga diharapkan tidak mengganggap pelukis itu sombong atau angkuh.
“Banyak masyarakat yang saat melihat pelukis, atau pelukisnya itu temannya sendiri mengajak ngobrol, namun tidak direspon. Nah, itu bukan karena sombong atau angkuh. Itu karena mereka memang sedang fokus dan emosinya sedang meningkat. Jadi harap dimengerti,” harapnya.
SENIMAN dikenal oleh masyarakat sebagai sosok yang pendiam dan suka menyendiri. Sehingga, banyak masyarakat menganggap seniman, khususnya pelukis
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408