Bersyahadat di Musala

Bersyahadat di Musala
Ketua Takmir Musholla At Taubah Kholiq Eko bersama dengan jemaahnya. Foto Irham Thoriq/Radar Malang/JPNN.com

Setelah pembangunannya tuntas, sejak awal Ramadan tahun lalu, Musholla At Taubah menjadi salah satu pusat kegiatan umat muslim di Dusun Jamuran.

”Setiap Rabu malam, kami menggelar pengajian rutin di musala ini,” kata dia.

Selain itu, ada pula pengajian ”road show” yang digelar Gus Rizal. Tapi, waktunya bergantian dengan musala maupun masjid lain di Dusun Jamuran.

”Beliau menggelar pengajian setiap Minggu Wage,” ujar dia.

Lebih lanjut, Kholiq menyatakan, setelah rutin menggelar pengajian, pihaknya berencana membuka Taman Pendidikan Alquran (TPQ) di Musholla At Taubah.

”Selama ini, anak-anak di sekitar Musholla At Taubah, ngajinya di musala maupun masjid lain. Di antaranya, di Musholla Al Baraqah dan Masjid Sabilillah Sunanbonang. Nah, ke depan, kami juga ingin ada TPQ juga di sini,” kata dia.

Sekali lagi, dia menyatakan, dengan cara itulah, Musholla At Taubah bisa ikut berperan aktif menjaga akidah warga muslim di Dusun Jamuran. Tak hanya akidah, tapi juga ikut mencegah hal-hal negatif lainnya.

Itu sesuai dengan nama musala yang bermakna ”pengampunan” atau ”tobat” itu. ”Ada alasan kenapa kami menggunakan nama ini. Sebab, di dusun itu dulunya banyak warga yang suka berbuat maksiat. Misalnya berjudi,” pungkas dia. (c2/muf)


Laporan pesantren di kampung minoritas kali ini datang dari Musholla At Taubah berdiri di tengah kondisi masyarakat Dusun Jamuran, Malang.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News