Bersyukurlah Masih Ada Siami
Sabtu, 18 Juni 2011 – 15:01 WIB
JAKARTA - Siami terus mendapatkan apresiasi karena keberaniannya membongkar kasus contek massal di SDN 2 Gadel, Surabaya. Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (PuKAT) UGM, Oce Madril, mengatakan, kejujuran Siami memang layak diapresiasi. Sedangkan Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saefudin yang juga hadir sebagai pembicara mengatakan, harus disyukuri masih ada orang seperti Siami yang menyadarkan semua pihak tentang pentingnya kejujuran. "Siami tidak punya pretensi apa-apa, tapi semata bersikap dan bertindak karena nilai yang diyakininya dan moral yang dimilikinya," kata Lukman.
Hanya sama, saat ini petinggi di lembaga negara baik eksekutif, yudikatif ataupun legislatif justru sering tidak jujur. "Problemnya sekarang kita tidak menemukan adanya teladan kejujuran dari aktor politik dan lembaga negara. Trias politika yang terdiri dari eksekutif, legislatif dan yudikatif, tidak mempertontonkan kejujuran," kata Oce dalam diskusi bertema "Tragedi Siami dan Negeri Kleptorasi" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/6).
Baca Juga:
Menurut Oce, kejujuran dan keberanian Siami momentum tepat bagi bangsa ini ikut berlaku jujur. "Ini merupakan fenomena gunung es. Sekarang baru Siami yang mampu bersuara. Banyak masyarakat sebenarnya ingin bersuara akan kejujuran, tapi masih diliputi ketakutan dan ancaman," katanya. "Artinya tidak ada keberanian di sini," imbuhnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Siami terus mendapatkan apresiasi karena keberaniannya membongkar kasus contek massal di SDN 2 Gadel, Surabaya. Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi
BERITA TERKAIT
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers