Bertahan dari Covid-19 dengan Mengubah Pola Hidup
Oleh: Bambang Soesatyo
jpnn.com - KEBERANIAN menerapkan new normal, atau saya lebih suka menyebutnya perilaku atau pola hidup baru, menjadi pilihan yang harus diambil agar semua orang punya peluang untuk bertahan dan bergerak maju, sekaligus menghentikan proses perusakan terhadap semua aspek kehidupan akibat pandemi Covid-19.
Sudah menjadi fakta terbuka bahwa pandemi Covid-19 telah memorakporandakan segalanya.
Dinamika kehidupan manusia direnggut. Hampir semua aktivitas produktif yang menjadi keseharian manusia dihentikan.
Tak perlu lagi dirinci karena semua orang bukan hanya sudah tahu, tetapi bahkan merasakan langsung akibatnya.
Para pekerja yang tadinya mampu mandiri menghidupi keluarga, kini hanya bisa mengharapkan bantuan sosial dari negara.
Mereka yang berkecukupan terpaksa membiayai hidup keseharian dari tabungan. Pondasi banyak perusahaan juga melemah karena harus terus membayar gaji karyawan sementara pendapatan nyaris nol akibat terhentinya putaran roda bisnis. Keceriaan anak dan remaja nyaris hilang karena harus berdiam di rumah.
Semua orang memang berharap keadaan akan membaik setelah Pandemi Covid-19 berakhir. Kapan?
Tak satu pun pakar yang mampu menyebut waktu yang pasti.
Pola New Normal itu di antaranya harus tetap menjaga jarak, tidak bersalaman, tidak berangkulan dan tidak beradu pipi kiri pipi kanan.
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024