Bertahan di Antara Ledakan

Bertahan di Antara Ledakan
Karen Agustiawan.
Bagaimana struktur harga keekonomian Pertamina?

Rata-rata CP Aramno periode satu tahun terakhir 611,75 USD/MTON, rata-rata kurs periode satu tahun terakhir Rp9.650/USD. Harga keekonomian tanpa margin badan usaha Rp7.680,46 per kg. Harga eks Pertamina sebelum pajak dan margin agen Rp4.912,00 per kg. Harga eks Pertamina sebelum pajak dan margin agen merupakan harga dasar pada harga jual ke konsumen yang berlaku saat ini, yaitu Rp5.850 per kg. Selesih subsidi yang harus ditanggung Pertamina Rp2.768,46 kg, yaitu dari hasil pengurangan Rp7.680,46 per kg hingga Rp4.912 per kg.

Bagaimana harga jual di daerah penghasil, apakah ada konpensasi?

Tidak ada. Pertamina ini adalah pebisnis bukan regulator. Pertamina sama seperti Cevron dan Total. Konpensasi minta kepada pemerintah. Tetapi, perlu kami sampaikan harga jual tabung gas elpiji itu sama besarannya. Apakah di Balikpapan, di Sulawesi, Papua, Sumatera, sama dengan di Pulau Jawa. Digunakan sistem pendanaan silang. Sejujurnya, hasil produk dibawa ke daerah-daerah yang relatif jauh akan menggunakan ongkos transportasi yang lebih besar.

Produksi minyak Pertamina nomor dua dari Cevron, produksi gas nomor dua dari Total. Makanya, saya katakan Pertamina harus besar di Hulu, agar tidak impor lagi. Kalau sudah tidak impor lagi, kita bisa bangga karena mempunyai produksi minyak dan gas terbesar secara nasional.

SERENTETAN ledakan karena gas dari tabung bertuliskan Pertamina, tiba-tiba menjadi momok baru di negeri ini. Nyaris setiap hari, ada saja berita

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News