Bertahan Hidup dengan Ubi dan Air Tebu
Jumat, 19 Juli 2013 – 00:11 WIB

Narapidana yang kabur dari lapas Tanjunggusta, Syamsul Bahri Sitorus. Foto: Parlindungan Harahap/Sumut Pos/JPNN
Pengakuannya pada Sumut Pos (Grup JPNN), pelarian yang dilakukannya saat terjadi kerusuhan di Lapas Klas I Tanjunggusta beberapa waktu lalu, dikarenakan nalurinya yang sangat ingin menghirup udara bebas.
Diakuinya, melihat ratusan teman-temannya sesama narapidana melarikan diri melalui pintu gerbang Lapas, saat itulah seketika terbit di benaknya untuk ikut melarikan diri.
“Saat melarikan diri itu, tidak ada terpikir di benak saya akan tujuan saya lari. Saat itu, saya hanya tahu untuk segera pergi dari Lapas itu, “ ungkapnya, kemarin.
Begitu berhasil lari dari Lapas Tanjunggusta, anak ke-5 dari 12 bersaudara itu mengaku terus berlari ke areal perkebunan. Bahkan, dia mengaku kalau perjalanannya saat melarikan diri itu sangat menakutkan karena hanya seorang diri berada di tengah hutan. Diakuinya, perjalanannya melalui hutan itu, dilaluinya selama 2 hari.
PELARIAN Syamsul Bahri Sitorus, salah seorang narapidana yang kabur dari Lapas Kelas I Tanjung Gusta pada Kamis (11/7) lalu, berakhir juga. -----------
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu