Bertahun-tahun Ayah Bejat Cabuli 2 Anak Tirinya di Kandang Ayam, Kamar, dan Ruang Tamu

jpnn.com, JOMBANG - Unit Reskrim Polres Jombang menangkap pria berinisial TYN (42), Kamis (22/4) malam.
Warga Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, itu berurusan dengan hukum karena diduga melakukan tindakan asusila kepada dua anak tirinya yang masih di bawah umur.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Teguh Setiawan mengungkapkan kasus pencabulan itu terbongkar setelah dua korban kabur dan ditemukan polisi.
Kedua korban meninggalkan rumah sejak Sabtu (9/4), lalu menginap di tempat tinggal teman sekolah mereka. "Setelah semalaman akhirnya (kedua korban) ditemukan Resmob dan Polsek Gudo," kata Teguh, Minggu (25/4).
Di hadapan polisi, dua bocah belia itu mengaku melarikan diri karena menjadi korban ulah bejat TYN. "Mereka mengaku takut pulang karena sering disetubuhi dan diancam oleh ayah tirinya," ujar Teguh.
Perwira menengah Polri itu menuturkan aksi bejat TYN kepada kedua korban sudah berlangsung sejak 2026. Salah satu korban yang kini berusia 14 tahun, kata Teguh, menjadi korban pencabulan sejak masih kelas III SD.
Adapun satu korban lagi baru berusia 16 tahun. "Dicabuli sejak kelas satu SMP," beber Teguh.
Pria bejat itu beraksi dengan cara membujuk korban memijatnya. TYN melakukan perbuatan nista itu saat istrinya, Sumiati, tidak berada di rumah atau sedang tidur.
Unit Reskrim Polres Jombang menangkap pria berinisial TYN yang melakukan perbuatan asusila kepada dua anak tirinya.
- Miras Racikan di Cianjur Tewaskan Anak di Bawah Umur
- Cara Mbah Dukun Mengobati Pasiennya, Datang Malam Hari, Memeluk, dan Seterusnya
- Heboh Penemuan Potongan Kepala Orang di Jombang, Ini Kata Polisi
- Inikah Potongan Kepala Manusia Milik Jasad di Sawah Jombang?
- Mayat Tanpa Kepala, Jenis Kelamin Laki-Laki
- Remaja Putri di Jombang Tewas Diduga Menjadi Korban Perampokan