Bertambah Lagi, Giliran Snapchat Membatasi Konten Donald Trump
jpnn.com - Snapchat ikut memutuskan tidak lagi mau menayangkan konten dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada laman Discover karena isu rasisme.
CEO Snap, Evan Spiegel menyebut aksi yang diambil perusahaannya itu sesuai dengan Amandemen Pertama, bahwa mereka bisa memutuskan apa yang muncul di platform tersebut.
"Kami selalu menyatakan Discover adalah platform tertutup dan kami memilih tipe konten seperti apa yang ingin dipromosikan di platform kami," kata Spiegel, dikutip dari Cnet, Sabtu.
Menurut Spiegel, Amandemen Pertama berfungsi untuk melindungi individual dan bisnis privat dari pemerintah.
"Kami ingin menggunakan hak kami untuk membela apa yang kami yakini," kata Spiegel.
Snap beberapa waktu lalu resmi menyatakan tidak lagi mempromosikan konten dari Presiden Trump di bagian Discover, dengan alasan tidak mau mengamplifikasi suara-suara yang memicu kekerasan terhadap ras.
"Kekerasan ras dan ketidakdilan tidak mendapatkan tempat di masyarakat kami, dan kami bersama dengan mereka yang mencari kedamaian, cinta, kesetaraan dan keadilan di Amerika," kata Snap.
Aksi dari Snapchat ini untuk menyikapi ujaran Presiden Trump pada akhir Mei lalu, meski pun tidak menggunakan platform yang populer dengan video temporer ini.
Snapchat ikut memutuskan tidak lagi mau menayangkan konten dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada laman Discover karena isu rasisme.
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Kebijakan Donald Trump Berpotensi Bikin Produsen Mobil Dunia Boncos
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina