Bertato dan Bertindik, Siswa Gagal Pendaftaran Sekolah
jpnn.com, BANYUWANGI - Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA dan SMK negeri se-Banyuwangi, Jatim secara jalur offline dimulai serentak kemarin.
Pada hari pertama pendaftaran, ribuan siswa langsung "menyerbu" sekolah tujuannya masing-masing.
Yang menarik, SMA dan SMK negeri di Banyuwangi menerapkan ketentuan khusus terkait kondisi fisik calon siswa baru.
Sekolah-sekolah tersebut melarang calon siswanya memiliki tato (laki-laki dan perempuan) dan tindik di telinga (laki-laki).
Baik pendaftar bertato maupun pendaftar laki-laki yang bertindik akan langsung dinyatakan gugur saat proses cek fisik dan tidak bisa mengikuti tahap seleksi berikutnya.
Hal itu ditegaskan Ketua Panitia PPDB SMKN 1 Banyuwangi Kartamun.
"Calon peserta didik baru yang memiliki tato dan tindik, khususnya pendaftar laki-laki, akan otomatis gugur saat pengecekan fisik. Mereka tidak bisa mengikuti tahap seleksi berikutnya," ujarnya. (sgt/aif/c24/diq/jpnn)
Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA dan SMK negeri se-Banyuwangi, Jatim secara jalur offline dimulai serentak kemarin.
Redaktur & Reporter : Natalia
- PPDB 2024: Disdik Kota Semarang Ungkap Pejabat dan Anggota Dewan Ingin Titip Anak
- Punya NISN Ganda, Pelajar Ini Terancam Tak Bisa Melanjutkan Pendidikan ke SMA
- Ribut-ribut PPDB 2020 dan Reshuffle Kabinet, Ternyata Mas Menteri sedang di Luar Negeri
- Sssttt.. Ada Panitia PPDB 2020 yang Kerja Sama Memalsukan SKD Calon Siswa
- Tangis Orang Tua dan Anak yang Tersingkir di Menit-Menit Terakhir PPDB 2020
- 4 Poin Penting Dalam Penerimaan Peserta Didik Baru 2020