Bertemu Aa Boxer, Bamsoet Diminta jadi Ketum Tarung Derajat

Ia mengatakan agar bisa dipertandingkan secara resmi di ajang olahraga Sea Games, setidaknya harus mendapatkan dukungan empat negara, termasuk tuan rumah penyelenggara.
“Melalui kepiawaian diplomasi Indonesia, seharusnya hal ini bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan," jelas Bamsoet.
Ketua umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menekankan sebelum melangkah ke Sea Games, tarung derajat harus tumbuh besar di rumahnya sendiri yakni Indonesia.
Salah satunya dengan tetap menyertakan tarung derajat di setiap Pekan Olahraga Nasional (PON) yang secara rutin diselenggarakan setiap empat tahun sekali.
Saat ini tarung derajat sudah ada di 24 provinsi dengan jumlah atlet aktif lebih dari 500.000.
"Alhamdulillah untuk PON XX di Papua Oktober 2021 mendatang, tarung derajat sudah masuk dalam cabang olahraga bela diri yang ikut dipertandingkan,” katanya.
Ia menuturkan tanpa dukungan masyarakat, tarung derajat bisa punah, kalah pamor dari seni bela diri impor.
Padahal, kualitas dan kemampuan tarung derajat sangat dahsyat, seperti yang dipertunjukan oleh para taruna Sekolah Tinggi Intelejen Negara (STIN) yang sangat memukau beberapa hari lalu.
“Aa Boxer menciptakan tarung derajat tidak hanya sebagai seni bela diri, melainkan juga sebagai ilmu, tindakan moral dan sikap hidup yang memanfaatkan kemampuan daya gerak otot, otak dan nurani secara realistis dan rasional,” ujarnya.
Bamsoet diminta menjadi Ketua Umum PB Kodrat. Selain untuk memajukan tarung derajat secara nasional, juga lebih mengenalkan olahraga seni bela diri itu ke kancah dunia.
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid: Netanyahu Lebih Pantas Ditangkap ICC Dibandingkan Duterte
- Waka MPR: Seni Ukir Jepara Bangkit di Tangan Generasi Muda
- Neng Eem Puji Keputusan Presiden Prabowo yang Umumkan Ojol dapat THR
- Jaga Warisan Intelektual Bangsa, Ibas Siap Kawal Regulasi dan Insentif Penulis
- Wakil Ketua MPR Tegaskan Pentingnya Regenerasi demi Keberlangsungan Seni Ukir Jepara
- Audiensi dengan Penulis Perempuan, Ibas Sampaikan Menulis Bisa Membentuk Peradaban