Bertemu Aktivis Mahasiswa di Semarang, FIM: Pilpres 2024 Sekali Putaran untuk Indonesia Maju

Bertemu Aktivis Mahasiswa di Semarang, FIM: Pilpres 2024 Sekali Putaran untuk Indonesia Maju
Koordinator Nasional (Kornas) Formasi Indonesia Moeda (FIM) Syifak Muhammad Yus saat menggelar kegiatan Kopi Darat (Kopdar) bertajuk "Kawal Agenda Rakyat: Pilpres 2024 Sekali Putaran Untuk Indonesia Maju" di Kota Semarang, Kamis (18/1/2024). Foto: Dok. FIM

Terakhir, Syifak menyampaikan bahwa ada dorongan besar dari para mahasiswa dan aktivis untuk membuat manifesto politik generasi muda Indonesia sebagai momentum sejarah keterlibatan generasi muda di era transisi kepemimpinan bangsa.

"Berdasarkan masukan dan dorongan dari rekan-rekan aktivis mahasiswa, kita diminta membuat manifesto politik yang dinamakan generasi emas 2045 untuk dijadikan pedoman dalam menjalankan tugas sejarah yang disebutkan di awal," terang Syifak

"Insyaallah jika tidak ada kendala, di akhir Januari ini kami akan mengadakan Kongres Kaum Moeda Indonesia di sana kami akan bacakan manifesto politik itu," pungkas Syifak.

Koordinator Daerah (Korda) Formasi Indonesia Moeda Jawa Tengah (Jateng) Zulhandy Rahardian Yusuf menuturkan gerakan sekali putaran ini sebagai langkah solutif untuk menghindari polarisasi ekstrem.

"Menurut kami ini adalah langkah solutif menjawab pertanyaan mengapa harus sekali putaran. Salah satunya adalah untuk menghindari yang namanya polarisasi, apalagi untuk menghindari namanya radikalisme muncul kembali dalam pemilu ataupun dalam kontestasi politik di Indonesia," tuturnya.

Zulhandy menegaskan tidak ingin pada Pilpres 2024 ini terjadi apa yang telah berlalu seperti di Pilpres 2014, 2019 dan juga Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Kami melihat dalam kacamata masa lalu, pemilihan Gubernur DKI Jakarta itu kan dijelaskan banget bahwasanya di sana pada akhirnya dua kali putaran terjadi menghidupkan polarisasi atau radikalisme pada akhirnya muncul kembali takutnya seperti itu," paparnya.

Oleh karena itu, Zulhandy mengapresiasi kegiatan ini selain sebagai dukungan terhadap pilpres sekali putaran juga upaya untuk menjaga perdamaian tidak menggunakan isu-isu SARA dijadikan bahan kampanye yang berpotensi mengoyak persatuan bangsa.

Ratusan aktivis mahasiswa dari berbagai kampus dan organisasi ekstra kampus di Kota Semarang, menyetujui penyelenggaraan Pilpres 2024 berjalan sekali putaran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News