Bertemu Bos Coca-Cola, Menko Airlangga dan Menperin Agus Gumiwang Bahas 3 Isu Penting
Hal ini agar pembangunan industri selaras dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Melalui upaya penerapan industri hijau di tanah air, penghematan energi pada 2021 mencapai Rp 3,2 triliun dan penghematan air sebesar Rp 169 miliar.
"Pencapaian ini memperkuat komitmen industri untuk memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan dalam jangka panjang," kata Menperin.
Penerapan industri hijau sejalan CEO The Coca-Cola Company yang sejak 2018 telah melakukan pengumpulan dan daur ulang kemasan produknya baik botol plastik maupun kaleng.
Coca-Cola berkomitmen membuat seluruh kemasan dapat didaur ulang pada 2025 dan menggunakan 50 persen bahan baku daur ulang pada botol dan kaleng pada tahun 2030.
Selanjutnya, untuk mendukung pelaksanaan industri berkelanjutan, kedua pihak juga mendiskusikan upaya pencapaian Net Zero Emission (NZE) dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan, seperti solar panel dalam proses produksi Coca-Cola di Indonesia.
"Langkah perusahaan sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan porsi energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025, serta 31 persen pada 2050," tegas Menperin. (mcr28/jpnn)
Pemerintah Indonesia membahas beberapa isu penting dengan petinggi Coca-Cola pada Forum Ekonomi Dunia 2022 di Davos, Swiss.
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- Berdampak Positif, Pemerintah Bakal Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- PPN Jadi 12 Persen, Pakar: Paket Stimulus Ekonomi Akan Meringankan Beban Masyarakat
- Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh dan Beregenerasi
- Gen Z dan Milenial Punya Gaya Cicilan Berbeda, Ini Tips dari Insight Investments