Bertemu Kepala Eksekutif Makau, Menaker Ida Bahas Penguatan Kerja Sama Ketenagakerjaan
jpnn.com, MAKAU - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah bersama Kepala Eksekutif Macau Ho Iat Seng membahas penguatan kerja sama bidang ketenagakerjaan dalam pertemuan bilateral, Jumat (10/5).
"Saya percaya kepemimpinan Bapak Ho Iat Seng, dukungan dan kerja sama antara Indonesia dan Makau di bidang ketenagakerjaan, khususnya dalam peningkatan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia dapat semakin kuat, semakin berkembang, dan berkesinambungan," kata Menaker Ida Fauziyah.
Dalam pertemuan tersebut, Menaker Ida Fauziyah mengatakan selama ini hubungan Indonesia dan Makau dalam hal penempatan tenaga kerja sudah berjalan dengan baik.
Hal ini terlihat jumlah pekerja migran Indonesia yang bekerja di Makau yang saat ini mencapai 6.501 orang.
Selain itu, perlindungan pekerja migran di Makau, khususnya di sektor formal sudah cukup memadai, seperti aturan yang mewajibkan pekerja migran di Makau untuk mengikuti asuransi kecelakaan kerja.
Namun, ada beberapa hal yang ditekankan Menaker Ida Fauziyah.
Pertama, penempatan pekerja migran Indonesia sektor domestik masih dilakukan secara direct hiring tanpa adanya endorsment dari Pemerintah Indonesia.
"Oleh karena itu, terkait hal ini, kami mengusulkan kepada Pemerintah Makau agar membuka ruang bagi Pemerintah Indonesia terlibat dalam penempatan pekerja migran Indonesia sektor domestik," terang Menaker Ida Fauziyah.
Menaker Ida Fauziyah melakukan pertemuan bilateral dengan Kepala Eksekutif Makau Ho Iat Seng membahas penguatan kerja sama bidang ketenagakerjaan
- Migrants Day 2024, Menakar Urgensi Pendidikan Tinggi bagi Pekerja Migran Indonesia
- Menaker Yassierli Tegaskan Pentingnya Integritas dan Reformasi Pengawas Ketenagakerjaan
- Lewat Program ini PMI di Singapura Dipersiapkan Agar Punya Masa Depan Lebih Cerah
- Buka Naker Fest Jakarta, Menaker Yassierli Beri Pesan Begini Buat Para Pencari Kerja
- Naker Fest Jakarta Siap Hadirkan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan, Catat Tanggalnya!
- Terungkap! WNI Jadi Korban Kerja Paksa dan Eksploitasi Finansial di Kapal Taiwan