Bertemu Mahmoud Abbas, SBY Tak Sebut Israel
RI Komitmen Beri Bantuan ke Palestina
Minggu, 30 Mei 2010 – 07:34 WIB
Kedua pemimpin negara juga mendiskusikan perkembangan upaya perdamaian antara Palestina dengan Israel. Abbas juga menjelaskan kepada Presiden SBY mengenai situasi terkini serta prospek perdamaian dan solusi permanen antara Palestina dan Israel. Dalam jumpa pers yang tanpa diikuti kesempatan tanya jawab kemarin, SBY sama sekali tak menyebut satu pun kata "Israel".
Presiden Mahmoud Abbas mengucapkan terima kasih atas solidaritas yang makin menguat dari rakyat Indonesia. Abbas berharap, suatu saat bisa berkesempatan mengundang Presiden SBY ke Palestina. "jadi kita bisa berdoa bersama di kiblat pertama kita, Masjid Al-Aqsha," kata Abbas.
Abbas mengatakan, pihaknya saat ini tengah membuat perundingan lanjutan yang didukung oleh mediasi Amerika Serikat, negara-negara Arab, dan komunitas internasional lainnya. Pemimpin Palestina yang juga dikenal dengan sebutan Abu Mazen tersebut mengatakan, tujuan utama dari perundingan adalah kemerdekaan Palestina, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara, sesuai peta jalan damai yang telah disepakati sebelumnya.
Abbas juga menegaskan komitmen dalam menegosiasikan solusi visi dua negara. Abbas juga mengungkapkan kepada SBY tentang situasi gawat di Yerusalem Timur dan tanah suci terutama Masjid Al-Aqsha. Sebab Israel benar-benar merencanakan untuk mengubah identitas Arab Muslim dan Kristen. Penderitaan rakyat Gaza juga diungkapkan oleh Abbas.(sof)
JAKARTA - Indonesia akan terus berkomitmen untuk memberikan bantuan serta meringankan penderitaan rakyat Palestina. Dukungan terhadap perjuangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan