Bertemu Menlu Retno, Bamsoet Dorong Tarung Derajat Jadi Cabor Resmi di SEA Games 2025

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong tarung derajat menjadi cabang olahraga resmi SEA Games 2025 di Bangkok, Thailand.
Hal itu disampaikan Bamsoet yang akrab disapa saat bertemu Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat (3/11).
Bamsoet yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB Kodrat) bersama Menlu Retno Marsudi akan terus bersinergi agar olahraga seni bela diri asli Indonesia itu bisa semakin mendunia.
Tarung derajat pernah hadir sebagai cabor eksibisi pada SEA Games 2011 di Palembang.
Menurut Bamsoet, agar bisa dipertandingkan secara resmi di setiap penyelenggaraan SEA Games, tarung derajat setidaknya harus mendapatkan dukungan empat negara, termasuk tuan rumah penyelenggara.
Waketum Partai Golkar itu menilai peluang menghadirkannya sangat besar, karena beberapa negara di ASEAN, seperti Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Filipina sudah pernah menyampaikan dukungan agar tarung derajat bisa dipertandingkan dalam salah satu cabor SEA Games.
"Untuk di kawasan ASEAN, tarung derajat sudah hadir di Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Timor Leste. Hanya tinggal Brunei Darussalam dan Kamboja," ungkap Bamsoet.
Bamsoet meyakini dengan dukungan Kemenlu dan Duta Besar RI di beberapa negara, pihaknya akan melengkapi kepengurusan tarung derajat di kawasan ASEAN.
Bamsoet mendorong tarung derajat menjadi cabor resmi di SEA Games 2025, ini sejumlah langkah yang dilakukannya
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina
- Gala Premiere Film Pinjam 100 The Movie Sukses, Bamsoet: Bisa jadi Cermin Generasi Muda
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Peningkatan Kualitas SDM Sejak Dini Segera Dilakukan
- Waka MPR Dukung Keterlibatan Aktif Penyandang Disabilitas dalam Pembangunan Ditingkatkan