Bertemu Para Kepala Daerah Se-Kaltara, Nadiem Makarim Minta Dukungan
Terkait Kurikulum Merdeka, Menteri Nadiem mengatakan, satuan pendidikan diberi kebebasan menentukan tiga kurikulum yang akan dipilih.
Pilihan pertama, Kurikulum 2013 secara penuh, pilihan kedua Kurikulum Darurat, yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan, dan pilihan ketiga Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka ini, lanjut dia, lebih fleksibel. Ada kearifan lokalnya, bisa berkolaborasi dengan vokasi dan konservasi.
"Bahkan, kelebihan dari sumber daya alam yang ada di Kaltara ini juga bisa dijadikan topik yang menarik dalam menerapkan kurikulum di sekolah,” kata Menteri Nadiem.
Di samping itu, lanjut dia, penyederhanaan kurikulum darurat ini efektif memitigasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss).
Sekolah-sekolah yang pindah ke kurikulum darurat, kemudian Sekolah Penggerak yang kini menerapkan Kurikulum Merdeka, learning loss-ny berkurang hingga 50 persen.
Selanjutnya, kata Nadiem, terkait pengangkatan guru honorer menjadi aparatur sipil negara pegawai pemerintah dengan perjanjian Kerja (ASN PPPK) merupakan upaya pemerintah dalam menyejahterakan guru-guru honorer dalam skala besar dan belum pernah terjadi.
ASN PPPK ini adalah salah satu program terpenting pemerintah untuk menyejahterakan para guru honorer.
Nadiem Makarim bertemu dengan para kepala daerah se-Kaltara dan meminta dukungan mereka
- Mendikdasmen Belanja Masalah, Seluruh Guru di Indonesia Wajib Tahu, Ada soal Sertifikasi
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Pesan Prabowo soal Kurikulum Merdeka, Alon-Alon
- Deep Learning Pengganti Kurikulum Merdeka Belajar? Simak Penjelasan Mendikdasmen
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah