Bertemu Pimpinan PTPN V, Ibas Ingatkan Hal Ini, Simak
Menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini, hal tersebut bisa jadi penyebabnya karena adanya berbagai peraturan dan syarat yang cukup berat untuk dilakukan pebisnis-pebisnis kecil.
“Oleh karena itu, PTPN V memiliki peranan penting agar ke depan jangan sampai ada praktik kartel minyak goreng di Indonesia,” kata Ibas.
Ibas juga menyampaikan kenaikan harga tentunya akan berkontribusi terhadap inflasi. Jika inflasi tinggi akan mengakibatkan semua harga komoditas naik, yang akhirnya berdampak pada rakyat.
“Tentunya ini akan berdampak buruk bagi konsumen. Minyak goreng adalah kebutuhan pokok yang diperlukan orang banyak. Jangan sampai kenaikan minyak goreng ini berdampak sistematik,” kata Ibas.
Menurut Wakil Ketua Banggar DPR RI tersebut, pengusaha pastinya menginginkan keuntungan. Namun, kebijakan ekspor dan jual dalam negeri harus seimbang sehingga perlu campur tangan pemerintah untuk mengaturnya.
“Perlu campur tangan pemerintah di sini. Harus ada peraturan misalnya, menetapkan kuota untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebelum melakukan ekspor. Dapur ngebul boleh tetapi kebutuhan dapur harus tetap tersedia jangan sampai rakyat kelaparan,” tegas Ibas.
Ibas menambahkan untuk menghadapi kondisi ini diperlukan strategi dan langkah konkret. Harga harus stabil dan komoditas turunan harus ditingkatkan.
Pemberian subsidi negara tentu saja juga diperbolehkan, asal kemudian tidak membuat perusahaan merugi.
Edhie Baskoro Yudhoyono mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V di Pekanbaru, Provinsi Riau pada Kamis (27/1/22).
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Ibas Ingatkan Kelebihan & Risiko Teknologi AI bagi Pendidikan
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Ibas: Bonus Demografi Harus Dibarengi dengan Lingkungan Sehat dan Berkelanjutan
- Ibas: MPR Punya Andil Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan
- Bea Cukai Optimalkan CEISA 4.0 untuk Dukung Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit