Bertemu Pratikno, Gus Muhaimin Ingin Nahdliyin Jadi Socio-Technopreneur
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menggelar pertemuan dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pada Minggu, 27 Juni 2021.
Kedua tokoh itu antara lain membahas tentang Socio-technopreneurship. Pertemuan ini pun diabadikan Gus Muhaimin di laman media sosial pribadinya.
“Socio-technopreneurship. Seharian diskusi dengan Prof Pratikno, Mensesneg tentang upaya mengatasi masalah sosial dengan teknologi dan kewirausahaan," tulis Gus Muhaimin.
Socio-technopreneur yang dimaksudkan Gus Muhaimin adalah entrepreneur berbasis teknologi yang berjiwa sosial, saling membantu, saling bekerja sama, saling silaturahmi, dan kaya akan soft skill.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyatakan gagasan socio-technopreneur cocok dengan karakter warga Nahdlatul Ulama (NU) yang mayoritas di antaranya adalah kaum santri.
Seorang socio-technopreneur biasa menjalankan bisnisnya bukan hanya bertujuan memperoleh revenue dan profit semata dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, tetapi juga ada aksi kemanusiaan di dalamnya.
Oleh karena itu, momentum satu abad NU yang jatuh pada tahun 2026 dalam kalender masehi sangat tepat untuk menumbuhkembangkan semangat socio-technopreneur setiap warga NU.
“Memajukan NU satu abad melalui pendidikan dan kewirausahaan," ujar Gus Muhaimin.(fri/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Seorang socio-technopreneur biasa menjalankan bisnisnya bukan hanya bertujuan memperoleh revenue dan profit semata dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, tetapi juga ada aksi kemanusiaan di dalamnya.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?