Bertemu Satpol Tampan Sekali

Bertemu Satpol Tampan Sekali
Bertemu Satpol Tampan Sekali
WAKTU semalam, Bung, aku bermimpi. Bertemu Satpol PP, Bung, tampan sekali. Aku menjerit, Bung, aduh, sayang sekali hanya dalam mimpi. Padahal jika impian di kala tidur lena itu terjadi dalam realitas, agaknya tragedi Koja tidak akan meletus.

Berbanding terbalik, dalam realitas, kita menangis melihat Koja. Dua sisi hitam-putih manusia kehilangan "putih"-nya. Maaf, hewaniahnya muncul, daya pikirnya terkubur. Padahal, kedua belah pihak adalah anak bangsa juga, baik anggota Satpol PP maupun massa di Koja itu. Ada apa ini?

Kerusuhan antara massa sipil dan aparat pemerintah yang juga sipil itu, apapun alasan masing-masing yang sudah ramai ditulis media, tak membuat kita membenarkan penganiayaan sesama insan. Ada yang terluka, sekarat dan meninggal dunia. Innalillah..!

Padahal tugas Satpol PP sebagai perangkat pemerintah daerah sangat mulia. Coba: mereka memelihara ketentraman dan ketertiban umum, serta menegakkan peraturan daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Setidaknya, begitulah menurut UU tentang Pemerintahan Daerah.

WAKTU semalam, Bung, aku bermimpi. Bertemu Satpol PP, Bung, tampan sekali. Aku menjerit, Bung, aduh, sayang sekali hanya dalam mimpi. Padahal jika

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News