Bertemu Satpol Tampan Sekali
Minggu, 18 April 2010 – 15:04 WIB
Tafsir "memelihara ketentraman dan ketertiban umum" rasanya tunggal. Jauh dari tempik sorak bentrokan, saling lempar, mengeroyok anak remaja dan berbagai pemandangan tak berbudaya dan tak beradab dalam peristiwa Koja itu.
Baca Juga:
Orang bilang bahwa "tugas Satpol PP" dan realitasnya memang bagai kesenjangan antara das sollen dan das sein. Antara apa yang dicita-citakan, dikehendaki dan diharapkan, dengan fakta realitas yang membuat mata kita ngilu memandang.
Bacalah kembali kliping suratkabar atau cari data di website berbagai media, maka akan muncul berbagai bentrokan anggota Satpol PP, mungkin dengan mahasiwa, petani, wartawan, pedagang kakilima dan sebagainya. Seakan-akan sudah sebuah keniscayaan, bahwa siapa berani "menghadang" Satpol PP, maka kekerasan pun akan terjadi.
Tiada lain, Satpol PP harus kembali ke khittah dalam makna sebenarnya, sebagai penyebar ketentraman dan ketertiban umum. Bukan dalam makna kepentingan pemerintah, Pemda serta pengusaha saja, tetapi kepentingan bersama. Termasuk rakyat dengan seluruh kelapisan sosial yang ada.