Bertemu Satpol Tampan Sekali

Bertemu Satpol Tampan Sekali
Bertemu Satpol Tampan Sekali

Tak terkecuali pihak-pihak yang bersengketa degan masyarakat, entah Pelindo, PTPN, Pemda atau korporat swasta, haruslah memahami bahwa masyarakat juga punya kebutuhan, harapan dan cita-cita.

Jika korporat butuh tanah untuk pabrik, masyarakat juga butuh agar "pabrik hidupnya" tak terganggu. Selemah-lemahnya mereka, pasti akan melawan jika harapan hidupnya dibredel oleh arus modal dan arus kekuasaan.

Dialog adalah jalan terbaik. Sebab jika tidak, maka masing-masing pihak akan tampil dengan bahasa sendiri seperti tragedi di Koja itu. Jangan dikira rakyat juga tidak punya kekuasaan.

Di era ini kekuasaan telah tersebar. Tak hanya secara vertikal tetapi juga horizontal. Fenomena politik era reformasi dan demokratisasi lah yang membuka suasana kekuasaan itu. Jika Satpol PP belaku sangar, rakyat juga bisa brutal.

WAKTU semalam, Bung, aku bermimpi. Bertemu Satpol PP, Bung, tampan sekali. Aku menjerit, Bung, aduh, sayang sekali hanya dalam mimpi. Padahal jika

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News