Bertetangga dengan Korut dan China, Jepang Gelontorkan Rp 500 T demi Merasa Aman
jpnn.com, TOKYO - Jepang sedang mempertimbangkan anggaran sekitar 5 triliun yen (sekitar Rp 568 triliun) untuk mengembangkan dan mengerahkan rudal jarak jauh selama lima tahun mulai tahun fiskal 2023, kata sumber pemerintah pada Selasa.
Langkah itu diambil karena Jepang bermaksud untuk meningkatkan kemampuan serangan di tengah ancaman keamanan yang kian besar.
Rudal pencegat buatan dalam negeri, yang dapat diluncurkan dari luar jangkauan tembakan musuh, akan menjadi inti dari apa yang disebut pemerintah sebagai "kemampuan serangan balik" di tengah peningkatan kehadiran militer China dan sederet peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara, menurut sumber tersebut.
Rencana itu muncul sehari setelah Perdana Menteri Fumio Kishida menginstruksikan menteri keuangan dan menteri pertahanan untuk mengalokasikan dana sekitar 43 triliun yen untuk lima tahun mulai April 2023.
Angka itu sekitar 50 persen lebih tinggi dari rencana anggaran lima tahunan saat ini yang hanya mencapai sekitar 27,47 triliun yen sejak tahun fiskal 2019.
Rencana anggaran itu akan dicantumkan dalam dokumen pemerintah yang menetapkan rencana pengembangan alutsista dan biaya yang diperlukan selama lima tahun saat dokumen itu diperbarui pada pertengahan Desember.
Program yang ada saat ini mencakup tahun fiskal 2019 hingga 2023.
Dari anggaran sekitar 5 triliun yen, sekitar 1 triliun yen akan digunakan untuk memperluas jangkauan rudal serang darat-ke-kapal Tipe-12 milik Angkatan Darat Pasukan Bela Diri Jepang.
Anggaran pertahanan Jepang mencerminkan betapa rumitnya hidup bertetangga dengan China dan Korea Utara
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Toko dari Jepang Nitori Resmi Buka di Lippo Mall Puri
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Kemnaker Dorong Persiapan Tenaga Magang yang Dikirim ke Jepang Lebih Matang
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Prabowo Santap Siang dengan Pengusaha Jepang, Lihat