Berton-Ton Tekstil Impor Masuk
Berebut Panen Omzet Lebaran
Senin, 02 Agustus 2010 – 08:51 WIB
Redma juga meminta aparat Bea dan Cukai lebih serius membendung produk garmen ilegal agar kinerja industri garmen di dalam negeri bisa lebih bersaing. Masuknya 500 kontainer garmen tersebut akan tercatat sebagai yang terbesar sepanjang lima tahun terakhir. "Industri garmen akan terpukul. Tidak ada jalan lain bagi pemerintah memperketat pengawasan barang mengingat setiap Agustus pasti akan terjadi lonjakan impor pakaian jadi," tutur Redma. Dia memperkirakan, impor illegal TPT pada akhir tahun ini melonjak dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang mencapai USD 2,419 miliar dari total omzet sebesar USD 7,56 miliar.
Kementrian Perindustrian berusaha tanggap untuk menghadapi ancaman serbuan garmen illegal tersebut dengan cara berkoordinasi dengan Bea dan Cukai. "Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kementerian Perindustrian meminta agar aparat Bea dan Cukai menindaklanjuti dugaan tersebut dan segera mengusut indikasi masuknya impor ilegal TPT. Kalau dibiarkan, industri TPT kita tak akan bisa bertahan," ujar Direktur Industri TPT Kementrian Perindustrian Aryanto Sagala.
Aryanto mengatakan, pemerintah sudah punya instrumen menangkal masuknya produk ilegal. Maka diharapan instrumen tersebut bisa bekerja optimal pada saat ini karena pasar Indonesia rawan disusupi produk illegal. "Bukan hanya TPT tapi juga produk lain seperti makanan dan minuman," ucapnya.(gen/kim)
JAKARTA - Penjualan baju dan aksesoris busana selalu meningkat menjelang Lebaran. Namun, rejeki nomplok di depan mata itu tak membuat pelaku industri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi