Berubah setelah Berkali-kali Ditangkap Petugas Trantib
Jumat, 20 September 2013 – 12:39 WIB
Kehidupan yang keras di jalanan membuat Habib Wibowo berubah. Tidak hanya pensiun dari pekerjaannya sebagai pemulung sampah, kini dia juga menjadi bapak asuh bagi anak-anak jalanan.
BAYU PUTRA, Bantul
RUMAH Singgah Terpadu Panti Sosial Hafara bukan rumah singgah seperti yang banyak berdiri di berbagai kota. Rumah singgah di Desa Brajan, Kasihan, Bantul, Jogjakarta, itu merupakan kompleks asrama bergaya pedesaan lengkap dengan bisnis budi daya tanaman dan ikan hias.
Kompleks Hafara didirikan di lahan hampir 2 hektare. Di bagian depan terdapat pendapa berukuran 8 x 8 meter. Bangunan berbentuk joglo itu menjadi pusat kegiatan para penghuni rumah singgah tersebut. Termasuk, tempat beribadah sehari-hari seluruh penghuni.
Kehidupan yang keras di jalanan membuat Habib Wibowo berubah. Tidak hanya pensiun dari pekerjaannya sebagai pemulung sampah, kini dia juga menjadi
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara