Berubah setelah Berkali-kali Ditangkap Petugas Trantib
Jumat, 20 September 2013 – 12:39 WIB
Di kompleks Hafara itulah Habib membina puluhan anak jalanan, keluarga pemulung, serta gelandangan psikosis. Saat ini, ada 25 anak jalanan (anjal) yang ditampung di Rumah Singgah Hafara.
Selain itu, masih ada 90 anjal yang menjadi binaan Habib. Hanya, mereka tidak mau tinggal di Hafara, tapi memilih hidup nomaden (berpindah-pindah). Meski begitu, mereka tetap berkomunikasi dengan Habib dan pengurus Hafara.
Lantaran hanya 25 anjal yang mau tinggal di rumah tinggal itu, merekalah yang dibina secara intensif agar tidak kembali ke jalanan. Mereka dididik formal di sejumlah sekolah negeri dan swasta di Jogja.
"Pendidikan bagi anak-anak itu menjadi cara saya untuk mencegah mereka hidup kembali di jalanan," tuturnya.
Kehidupan yang keras di jalanan membuat Habib Wibowo berubah. Tidak hanya pensiun dari pekerjaannya sebagai pemulung sampah, kini dia juga menjadi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408