Berupaya Menjauh dari Zona Resesi
Oleh: Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI
PSBB perlu diterapkan guna mengendalikan atau memutus rantai penularan Covid-19. Mengacu pada data dan wilayah penularan Covid-19, Indonesia pun terpaksa harus menerapkan PSBB justru di pusat-pusat pertumbuhan, seperti Jakarta dan semua kota besar di pulau Jawa.
Dampaknya pun cukup mudah untuk dikalkulasi. Pilihan atas PSBB atau penguncian praktis tak terhindarkan karena aspek kesehatan atau keselamatan semua orang menjadi keutamaan yang tidak boleh ditawar-tawar.
Kalau baru pada kuartal II-2020 terjadi kontraksi, perekonomian Indonesia belum bisa dikatakan resesi teknikal. Asumsi tentang resesi teknikal terpenuhi jika terjadi kontraksi dua kuartal berturut-turut.
Karena itu, siapa pun hendaknya tidak memaksakan pandangan, asumsi atau penilaian pribadi maupun kelompoknya bahwa perekonomian Indonesia sudah masuk jurang resesi. Apalagi jika diasumsikan akan terjadi krisis ekonomi. Tidak etis jika pandangan atau asumsi seperti itu dijejalkan ke ruang publik secara berkelanjutan untuk memengaruhi atau menakut-nakuti orang banyak.
Dalam situasi ketidakpastian seperti sekarang, antar-komunitas seharusnya saling menguatkan dan membangun harapan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Boleh saja diasumsikan bahwa perekonomian Indonesia sedang menuju zona resesi teknikal karena kuartal II-2020 tumbuh negatif. Menuju zona resesi teknikal tidak sama dengan resesi itu sendiri.
Kalau pada kuartal III-2020 kecenderungannya bisa lebih baik dibanding kuartal sebelumnya, harus juga berani diasumsikan bahwa perekonomian Indonesia mulai berbalik arah atau menjauh dari zona resesi teknikal. Resesi teknikal bukanlah krisis. Dinamika kehidupan di belasan negara yang sudah resesi teknikal pun berlangsung baik-baik saja, alias tidak ada gejolak.
Walaupun terjadi kontraksi, perekonomian nasional cenderung mulai bergerak ke arah positif. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melihat data kenaikan konsumsi listrik sebesar 5,4 persen per Juni 2020 sebagai sinyal positif, jika dibandingkan dengan konsumsi listrik Mei 2020 yang minus 10,7 persen. Begitu juga dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman yang per Juni 2020 mulai positif di level 10 persen, setelah minus hampir 50 persen sepanjang Mei 2020. Sub-sektor perdagangan eceran dan perdagangan besar juga menunjukan kecenderungan positif.
Kalau pada kuartal III-2020 kecenderungannya bisa lebih baik dibanding kuartal sebelumnya, harus juga berani diasumsikan bahwa perekonomian Indonesia mulai berbalik arah atau menjauh dari zona resesi teknikal.
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- Pesan Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono ke Generasi Muda, Ada 3 Poin Penting