Berziarah ke Makam Pejuang Kemerdekaan di Cowra, New South Wales

Sementara itu, Walikota Cowra menyebut keberadaan makam perintis kemerdekaan Indonesia di kotanya adalah wujud kedekatan historis antara Indonesia dan Australia. Tak heran jika pemerintahnya senantiasa memberikan perhatian yang khusus untuk merawat makam-makam tersebut.
Acara kunjungan ke makam perintis kemerdekaan Indonesia di Cowra ini memang penting agar sejarah perjuangan mereka tidak dilupakan.
Hal ini diamini oleh Ike Supomo, wanita asal Jogjakarta yang sudah bermukim di Australia sejak tahun 1960-an ini, mengapresiasi prakarsa Dubes RI yang mengajak masyarakat Indonesia berziarah ke makam pejuang Indonesia. Pada tahun 1997, dirinya menjadi salah satu orang pertama yang mengunjungi makam tersebut bersama para pejabat KBRI Canberra saat itu dan sejumlah pejabat Indonesia yang datang dari Jakarta.

Supplied: KBRI
Peserta ziarah lainnya yakni Brenna Dwita, menilai kunjungan ke makam pejuang kemerdekaan Indonesia dapat memberikan inspirasi ke generasi muda tentang pentingnya memiliki semangat berkorban demi negara.
"Semangat seperti para pejuang tersebut perlu diekspos dan perlu kita teladani bersama", ujar mahasiswi S-2 Australian National University (ANU) yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia-Australia (PPIA) se-Australia ini.
Acara ziarah ke makam pejuang kemerdekaan di kota Cowra ini diakhiri dengan peletakan bunga di 13 pusara oleh para tokoh/wakil masyarakat Indobesia, perwira TNI, mahasiswa serta pelajar dan doa bersama yang dipimpin oleh Marpuddin Azis, tokoh Islam di Canberra.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia