Besarkan Anak Difabel di Australia, Orang Tua Asal Indonesia Saling Membantu Lewat Grup WhatsApp
Menyeimbangkan kultur Indonesia dan Barat
Yohana yang sudah tinggal belasan tahun di Australia mengatakan grup IndOz berdiri saat 'lockdown' diberlakukan di Australia untuk saling menyemangati dan membantu warga diaspora Indoensia.
Tapi grup 'parenting' dibuat karena menurutnya banyak orangtua yang merasa butuh keseimbangan antara tetap menjaga nilai-nilai ketimuran di negara barat.
"Kita-kita ini [para orangtua] ingin mengetahui bagaimana caranya balance antara tetap ikut culture kita [Indonesia]," jelas Yohana.
"Tapi juga membesarkan mereka supaya bisa tahu atau bisa mengatasi masalah yang dihadapi di Australia dan bisa berbaur dengan orang Australia."
Yohana mengatakan grup 'parenting' ini pun kian berkembang, bahkan kini anak-anak mereka yang mengadakan acara.
"Mereka ingin ketemuan suapaya bisa belajar bahasa Indonesia dengan mendirikan conversation club," ujarnya.
"Jadi enggak hanya untuk saling mendukung orangtuanya tapi juga agar anak-anaknya bisa saling mengenal."
Laporan tambahan Erwin Renaldi
Sejumlah orang tua asal Indonesia mengaku jika membesarkan anak-anak mereka di Australia tidaklah mudah karena perbedaan budaya
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan